Anas bin Malik rodhiyallohu anhu berkata : “ Tatkala kami sedang duduk-duduk bersama Rasululloh shallallohu alaihi wa sallam, tiba-tiba beliau berkata : Sebentar lagi akan muncul seorang lelaki penduduk syurga1.” Tidak lama kemudian muncullah seorang lelaki Anshor. Janggutnya terlihat basah oleh air wudhu. Tangan kirinya menjinjing sandal. Esok harinya Rasulullah shollallohu alaihi wa sallam mengucapkan kalimat yang sama, sampai pada hari ketiga. Kerana ingin tahu akhirnya Abdullah bin Amr membuntuti lelaki Anshor tersebut. Dia bermalam di rumah lelaki Anshor selama tiga hari tiga malam. Dia ingin mengetahui amalan apa yang dikerjakannya sehingga Rasulullah shollallohu alaihi wa sallam memberinya jaminan surga. Setelah tiga hari, Abdullah bin Amr tidak mendapati amalan istimewa yang dikerjakan lelaki anshor tersebut. Karena heran bercampur penasaran, Abdullah bin Amr memberanikan diri bertanya pada lelaki Anshor tersebut : Aku sudah memperhatikan amalanmu, aku ingin menirunya, akan tettapi bagiku tidak ada yang istimewa darimu, sebenarnya apa yang membuat Rasulullah shollallohu alaihi wa sallam menjamin engkau masuk surga?” Lelaki Anshor itu menjawab : “Aku orang biasa seperti yang engkau lihat, hanya saja aku tidak pernah punya rasa dengki kepada seorangpun atas kebaikan yang Allah berikan padanya.2”
MAKNA DAN HAKIKAT HASAD
Hasad dalam bahasa kita dikenal dengan istilah dengki atau iri hati.
Imam Ibnul Manzhur rohimahulloh berkata : “Hasad adalah engkau berangan-angan hilangnya nikmat orang yang engkau dengki.”
Al-Jahizh rohimahulloh berkata : “Hasad adalah merasa sakit hati dari apa yang dia lihat pada orang lain berupa keutamaan dan kenikmatan. Orang yang hasad akan berusaha menghilangkan nikmat orang yang dia benci. Hasad adalah akhlak yang tercela pada setiap orang.” (Tahdzib al-akhlaq hlm.34)
Syaikhul Islam berkata : “Yang benar, bahwa hasad adalah sekedar membenci apa yang dia lihat dari keutamaan dan kebaikan orang yang dia dengki.”
Syaikh Ibnu Utsaimin rohimahulloh berkata : “Sudah diketahui bersama, bahwa orang yang sekedar benci dia akan berangan-angan hilangnya nikmat orang yang dia dengki. Walhasil, sekedar engkau membenci kenikmatan Allah yang diberikan pada seseorang, maka engkau orang yang hasad.” (Syarh al-Arba’in an-Nawawiyyah hlm. 339)
HUKUM HASAD
Ketahuikah, hasad hukumnya haram, termasuk dosa besar3. Dia akhlak yang tercela. Akhlaknya Iblis4 dan sifat Yahudi. Membahayakan badan dan merusak agama. Banyak sekali dalil-dalil yang menerangkan keharaman hasad. Alloh azza wa jalla berfirman :
إِنْ تَمْسَسْكُمْ حَسَنَةٌ تَسُؤْهُمْ وَإِنْ تُصِبْكُمْ سَيِّئَةٌ يَفْرَحُوا بِهَا
Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi jika kamu mendapat bencana, mereka bergembira karenanya. (QS. Ali Imron : 120)
Allah memerintahkan kita untuk berlindung dari kejelekan hasad.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman :
وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
Dan dari kejahatan pendengki apabila ia dengki (QS. Al-Falaq (113) : 5)
Cukuplah hal itu sebagai tanda akan jeleknya perangai hasad. Andaikan celaan itu bukan karena hasad adalah akhlak yang rendahan yang bisa mengenai kerabat dan teman, terutama ketika bergaul dan berteman, sungguh berlepas diri dari hal itu adalah kemuliaan. Dan sungguh selamat dari hal itu adalah keberuntungan.
Rasulullah shollallohu alaihi wa sallam bersabda :
لاَ تَحَاسَدُوا
Janganlah kalian saling dengki (HR.Muslim : 2564)
Syaikh Muhammad bin Sholih al-Utsaimin rohimahulloh berkata : “Hasad ada tiga tingkatan :
pertama : Berangan-angan untuk melebihi orang lain. Maka ini boleh, bukan hasad.
Kedua : Membenci nikmat Allah yang diberikan kepada orang lain. Akan tetapi dia tidak berusaha untuk menghilangkan nikmat itu dari orang yang ia dengki. Bahkan selalu berusaha untuk menolak dan melawan gejolak hasadnya. Hasad semacam ini tidak membahayakan, sekalipun yang lainnya lebih sempurna.
Ketiga : Hatinya terjangkiti penyakit hasad, dan dia berusaha menurunkan martabat orang yang ia dengki, maka ini adalah hasad yang diharamkan. Pelakunya terkena dosa.” (Syarah al-Arba’in an-Nawawiyyah hal. 343)
SEBAB-SEBAB HASAD
Imam al-Mawardi rohimahulloh berkata : “ Sebab pendorong hasad ada tiga perkara :
Pertama : Kebenciannya terhadap orang yang dia dengki. Dia merasa sakit hati dengan keutamaan yang diperoleh orang lain, dari sinilah hasadnya timbul.
Kedua : Orang yang ia dengki mempunyai keutamaan dan kelebihan yang tidak bisa ditandingi oleh pelaku hasad tersebut. Dia benci apabila saingannya maju, dan berhasil. Jenis hasad ini adalah hasad yang pertengahan. Karena ia tidak hasad pada orang yang selevel atau yang lebih rendah darinya, dia hanya hasad pada orang yang lebih tinggi dan berhasil darinya.
Ketiga : Orang yang hasad bakhil terhadap nikmat yang ia peroleh. Padahal nikmat itu bukan usahanya. Maka apabila dia melihat orang lain mendapat nikmat Allah, dia akan benci, iri dan dengki dari hal tersebut. Secara tidak sadar ia telah menentang ketentuan Allah. Ini adalah jenis hasad yang paling jelek.”
Oleh : Abu Abdillah Syahrul Fatwa
4 cerita dari hati:
besar makna entry ni isma...
dalam dunia blog ni pun kena hati2...
mcm ben cakap ari tu...
dunia blog ni cucuk sana..cucuk sini..
semua nak kejar trafik etc tu...
abg eq awal2 bitau...
blog abg eq kosong semua tu...
nak relax2 je berblog ni...hehe
terima kasih atas nasihat abg eq...sya join blog ni pun sekadar utk relax2 juga...share citer mengenai diri sendiri shj...& info yg sya rasa sesuai utk di kongsi bersama rakan2 yg lain...
mmg sya akui sejak akhir2 ni byk sgt dgr citer ttg blogger yg b'sikap mcm abg eq sebut tue...
n3 ni pun utk rujukan diri sendiri juga supaya x tergelincir dari tujuan asal....
tq again for coming... :)
tu laa....
abg eq dah 4 tahun berblog...macam2 dah alami dunia blog ni...
'blog kita adalah suara kita'
org lain kalau nak cakap apa pun takde hak...
kadang2 mmg menakutkan jer...risau jg ada kata2 dlm n3 yg blh menyakitkan hati org lain...mungkin pada kita sekadar b'kongsi info @ cerita...tp org lain salah faham niat kita...sya simpati pada seorg sahabat yg penah mengalami situasi mcm ni...rasanya abg eq tau sapa org tue....
sya setuju tu "blog kita adalah suara kita"
Post a Comment